Jumat, 27 Agustus 2010

Kisah Negeri Walminthi

Ini sebuah cerita dari negeri satwa, cerita tentang permainan anak-anak satwa yang mencoba meniru permainan manusia yang acapkali sering dilihat mereka. Namanya permainan petak umpet yang dalam bahasa jawa adalah delikan atau apalah namanya yang penting intinya mencari teman yang bersembunyi.

Alkisah gajah, semut, sapi, anjing, kucing, dan babi mencoba mempraktekkan permainan ini di negeri telendoke. Namun mereka tidak ingin menjadikannya sebagai permainan biasa, harus ada hal yang lain..... "Ada distingtif-nya," kata sapi menimpali seruan teman-teman satwa.

Tak berapa lama sepakat mereka memulai permainan dengan lokasi sebah kebun yang cukup banyak pohonnya.

Hompimpah......terdengar kalimat itu terlontar dari mulut teman satwa ini.Dan berdasarkan aturan atau rules yang telah disepakati, si sapi ternyata kurang beruntung, dia lah yang mendapat giliran jaga.

Sapi menutup kedua mata dengan kedua tangannya dan menghitung sampai sepuluh, satt menghitung itu teman satwa lain mulai mencari tempat sembunyi. (tolong jangan berpikir mana itu tangan sapi, mana itu kaki sapi dan gimana cara menutup matanya, oke....)

Hitungan kesepuluh telah selesai diteriakkan, dengan segera sapi mencari mereka. Satu menit, dua menit dan tiga menit telah berlalu, namun tak satu pun teman yang tertangkap.....tapi memasuki menit ke lima sapi berbesar kepala, si gajah yang bertubuh tambun ternyata tertangkap.

Sapi melanjutkan mencari lagi dan dua menit berlalu, kali ini giliran kucing tertangkap. Permainan dilanjutkan dan tinggal tiga satwa lagi belum tertangkap.

"Brengsek juga mereka, sembunyi kaya hantu," ujar Sapi.

Tak berapa lama babi yang tak biasa berlari cepat akhirnya tertangkap juga ketika bokongnya menyembul dibalik sebongkah batu seukuran dirinya. "Sial tertangkap juga aku," katanya menggerutu.

Dengan tertangkapnya tiga satwa, berarti masih ada dua satwa yang belum tertangkap. Karena sapi adalah hewan penyabar maka dari itu dilanjutkanlah usahanya mencaro. Dan diluar dugaan, ketika dirinya sedang berjalan mengendap-endap si semut tanpa sengaja terinjak olehnya kemudian menjerit. Disaat itulah dirinya berbesar kepala karena tinggal satu satwa saja yang belum tertangkap.



****istirahat dulu untuk bernafas sebelum melanjutkan baca



Setengah jam berlalu dengan lama, dirnya mengeluh dan teman-temannya menyarankan supaya sapi menyerah dan mengulang permainanlagi dari awal. "Kalau dari awal berarti aku yang jaga lagi. Malas ah....mending cari lagi si kucing," lontarnya sambil berjalan.

Namun usaha dan tenaganya rupanya tidak sebanding dengan kerapian kuciing dan idenya menyembunyikan diri dimana. Akhirnya di sapi bertanya kepada gajah dan semut. "Pren, dimana kucing bersembunyi?" tanyanya dengan nada memelas.

Dua temannya ini dipaksanya menunjukkan tempat persembunyian kucing, namun mereka tidak mau menjawab (bisa karena alasan tidak tahu atau memang tidak mau menunjukkan). Kembali sapi memaksa mereka, dan rupanya paksaan ke dua ini hampir berhasil sebelum akhirnya gajah melontarkan syarat kepada sapi.

"Aku tunjukkan dimana sapi sembunyi, tapi ada syaratnya...." ujar gajah.

Dengan semangat sapi mengatakan mau. "Mau, jah...apa syaratnya," kata sapi kembali bertanya.

"Satu saja. Kau cium dan jilat dulu bokongku (pantatku)....mau tidak?" kata Gajah.

Sapi terdiam sebentar, namun karena sudah muak dan ingin segera memenangkan permainan dirinya meng-iya-kan syarat tersebut. Dan untuk lima detik berikutnya hidung sapi sudah menempel di bokong gajah, dan mak...sluuupruuuuut....dijilatnya bokong si gajah.

Karena sudah mengikuti syarat tersebut, maka gajah memberi tahu kalau yang mengetahui tempat sembunyi si kucing adalah semut. Maka dengan segera sapi menanyai si semut dengan pertanyaan sama.

si semut pun tidak mau rugi dan memberitahu secara gratis. "Tidak ada yang gratis di dunia ini, harus ada pengorbanan," katanya tegas.

"Ada syaratnya, sama seperti si gajah. Kau cium bokongku dulu," ucapnya.

Dan mak sluuuu...preeee.....ttttttt......hueekkkk....juh.......

Apa yang terjadi saudara-saudara, untuk kedua kalinya sapi menjilat pantat teman satwa,berarti in dua kalinya dia merasakan bau yang sama. Karena sudah memenuhi syarat yang diajukan, kembali dirinya mendapat jawaban yang sama jiuga. Dikatakan oleh semut kalau yang mengetahui tempat sembunyi kucing adalah si babi.

Mau tak mau si sapi kemudian bertanya kepada babi dimana tempat sembunyi si kucing. "Cepet kamu kasih tau dimana kucing," katanya cepat.

"Oke....tempatnya aku tahu. Syaratnya kamu tahu kan apa?" kata babi.

"Iya.....aku tahu," kata sapi sembari menundukkan kepala dan langsung.....mak sluuu...prruuuuu...tttt....hueeeeekkkkssss...juhhh....ketiga kalinya ada pantat satwa lain yang dicium sapi

Sambil menggeleng-gelengkan kepala dirinya langsung memaksa babi mengatakan dimana kucing sembunyi.

"Cepat katakan dimana kucing sembunyi," kata sapi hampir marah.

"Tenang-tenang....aku tahu. Kucing itu sembunyi di WALMINTHI," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar